Berbincang tentang jaringan tentu tidak lepas dari pengetahuan dasar
tentang kabel UTP. Meski ini adalah pembahasan lama yang sudah banyak
ditulis, saya masih merasa perlu untuk mengulas ulang dengan gaya bahasa
yang semoga lebih mudah dipahami.
Berikutnya, jika diskusi kita lanjutkan lebih jauh tentang tipe
koneksi kabel UTP, kita akan dihadapkan pada dua jenis koneksi yang
paling sering digunakan yakni Kabel Straight dan Kabel Cross.Kita akan bersimulasi menghubungkan dua komputer tanpa perlu menggunakan hub atau switch.
Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub.
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub.
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan
sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui
dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat
dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di
sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir
karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas
kepada Anda.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel
cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin
menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang
ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak
digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.
Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub
dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:
Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.
Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
Semoga bermanfaat.
sumber : http://www.sitereviewsauthority.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar